Resume
Pertemuan Ke-12
Resume
Pertemuan Ke-12 mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Pada Hari
Selasa, 12 Mei 2015 oleh kelompok 9 yaitu Yudi Guntara dan Rahmat Dwi
Harbianto dikarenakan Pak Amril
Muhammad tidak dapat hadir dalam perkuliahan
dengan membahas tentang Distribusi, Franchising, dan MLM dalam Pemasaran Jasa
Pendidikan
A.
Distribusi
Untuk
memperoleh suatu produk diperlukan proses pengiriman dengan suatu cara dan
sarana dari pihak yang membuat produsen (perorangan atau perusahaan) kepada
konsumen yang memerlukannya. Proses ini disebut distribusi.
1. Pengertian
Saluran Distribusi
Beberapa pengertian
mengenai saluran distribusi dan yang berkaitan dengan saluran distribusi
oleh pakar di bidangnya sebagai berikut:
a. Menurut Michael J.
Etzel: Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga yang melakukan
semua kegiatan yang digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya
dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai bisnis
b. Menurut Suhardi
Sigit: Saluran distribusi adalah perantara-perantara, parapembeli dan penjual yang dilalui
oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan milik sejak
dari produsen hingga ke tangan konsumen.
Dari beberapa
pengertian saluran distribusi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa saluran
distribusi adalah perantara atau sebuah jalur yang berguna untuk menyalurkan
barang secara fisik maupun kepemilikan dari produsen ke konsumen.
2. Macam-Macam
Saluran Distribusi
a. Saluran
A
Bagan ini melukiskan
penjualan secara langsung dari rumah ke rumah yang dilakukan oleh wiraniaga.
Produsen yang menjual produk secara langsung dari pabriknya kepada pengguna
akhir menggunakan saluran pemasaran langsung.
b. Saluran B
Merupakan saluran yang
sering digunakan oleh pengecer besar yang dapat membeli dalam jumlah besar dari
produsen. Pengecer seperti Hero, Matahari, Sogo menjual aneka produk yang
dibeli langsung dari produsen.
c. Saluran C
Merupakan suatu pola
perjalanan produk yang panjang menuju ke konsumen akhir, terutama untuk barang
konsumen. Saluran ini merupakan pilihan yang paling praktis bagi produsen yang
menjual
produknya kepada konsumen dalam suatu wilayah yang luas melalui sejumlah besar
pengecer.
d. Saluran D
Saluran ini sering
digunakan untuk produk yang didistribusikan secara massal.
Sedangkan menurut
Indriyo Gitosudarmo, macam saluran distribusi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Saluran
distribusi intensif
Saluran ini merupakan
cara distribusi di mana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat
menyebar seluas mungkin sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi
di mana calon
konsumen itu berada.
b. Saluran
distribusi selektif
Saluran ini merupakan
cara distribusi di mana barang-barang hanya disalurkan oleh beberapa penyalur
saja yang terpilih atau selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat
terbatas.
c. Saluran
distribusi eksklusif
Saluran ini merupakan bentuk
penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas
jumlahnya, bahkan pada umum hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah
tertentu.
3. Memilih
Saluran Distribusi
Prosedur menentukan
saluran distribusi pada umumnya sebagai berikut (Suhardi Sigit);
a. Melakukan
analisis terhadap produk yang akan dipasarkan untuk menentukan sifat-sifat dan gunanya.
b. Menentukan
sifat-sifat produk dan luasnya pasar.
c. Meninjau
saluran-saluran distribusi yang sudah ada atau yang mungkin dapat digunakan.
d. Menilai
masing-masing saluran dari sudut potensi volume penjualan, biaya yang layak dan
laba yang wajar.
e. Melakukan
market survey untuk mengetahui pendapat-pendapat pembeli dan perantara mengenai
saluran distribusi yang dipergunakan oleh para pesaing.
f. Menentukan
sifat dan luasnya kerjsama antara manufaktur dengan saluran-saluran distribusi
yang akan digunakan.
g. Merumuskan
bantuan-bantuan apa yang dapat diberikan oleh manufaktur kepada penyalur penyalur.
h. Melakukan
penilaian secara kontinu terhadap saluran distribusi yang telah digunakan
mengingat adanya perkembangan-perkembangan pasar.
4. Distribusi
Jasa
Sifat jasa yang tidak
berujud memerlukan persyaratan distribusi khusus. Hanya ada dua saluran distribusi
jasa yang sering digunakan.
a. Produsen
=> konsumen.
Karena jasa tidak
berujud, proses produksi dan/atau aktivitas penjualannya memerlukan hubungan pribadi
secara langsung antara produsen dan konsumen. Distribusi langsung merupakan
ciri berbagai jasa profesional, seperti perawatan kesehatan, dan jasa pelayanan
pribadi, seperti potong rambut.
b. Produsen
=> agen => konsumen.
Produsen jasa seringkali dibantu
oleh agen dengan cara alih tugas khususnya dibidang perjalanan, penginapan,
media periklanan, hiburan, dan asuransi, memanfaatkan agen.
5. Fungsi-fungsi
Saluran Distribusi
Pada pokoknya
fungsi-fungsi pemasaran yang dilaksanakan dalam saluran distribusi dapat
dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yaitu fungsi pertukaran, fungsi
penyediaan fisik, dan fungsi penunjang (Basu Swasta, 1991).
a. Fungsi
Pertukaran
1) Pembelian
2) Penjualan
3) Pengambilan
risiko
b. Fungsi
Penyediaan Fisik
1) Pengumpulan
2) Penyimpanan
3) Pemilihan
4) Pengangkutan
c. Fungsi
Penunjang
1) Pelayanan
sesudah pembelian
2) Pembelanjaan
3) Penyebaran
informasi.
4) Koordinasi
saluran
6. Marketing
Channels Create Utility
Saluran pemasaran menciptakan empat
jenis utilitas: waktu, tempat, kepemilikan, dan bentuk. Utilitas Waktu adalah
memiliki produk yang tersedia ketika pelanggan menginginkannya. Utilitas tempat
dibuat dengan membuat produk yang tersedia di lokasi di mana pelanggan ingin
membeli mereka. Utilitas kepemilikan berarti bahwa pelanggan memiliki akses ke
produk untuk menggunakan atau menyimpan untuk penggunaan masa depan.. Anggota
saluran kadang-kadang membuat bentuk utility dengan merakit, menyiapkan, atau
menyempurnakan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah individu.
B.
Franchising
1. Pengertian
Franchising (Waralaba)
Franchising atau
waralaba merupakan sebuah usaha dengan penggunaan hak sebuah merk tertentu dari
pewaralaba dengan membayar sejumlah dana dan membuat beberapa perjanjian
lainnya seperti berbagi keuntungan (royalti). Dengan hak tersebut terwaralaba
pun dapat menggunakan nama merk, prosedur pemasaran, pelatihan, dan system
prosedur operasional dan fasilitas penunjang dari perusahaan pewaralaba.
2. Tipe
Sistem Franchising
a. Product
and trademark franchising
Franchisee hanya
mendapatkan hak untuk memproduksi produk dan mendistribusikannya diwilayah
tertentu sesuai dengan perjanjian yang dibuat.
b. Business
format franchising.
Franchisee memperoleh
hak sepenuhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan, metode operasi,
strategi pemasaran, bantuan manajemen dan teknik, pengendalian kualitas.
Contohnya restoran, fast food, dan pendidikan.
3. Ciri-ciri
Franchising
a. Pewaralaba
memiliki tradename (nama perniagaan), trade atau servicemark (merek atau jasa
dagang), patent, trade secret (rahasia dagang), dan know-how (pengetahuan);
b. Terwaralaba
diijinkan untuk menggunakan hak-hak yang disebutkan di atas (a), biasanya dalam
daerah tertentu, dan periode waktu tertentu;
c. Operasi
usaha waralaba dibawah pengarahan pewaralaba melalui beberapa klausul tertentu
dan kontrak waralaba;
d. Terwaralaba
akan membayar royalti, dan sering suatu initial fee, untuk hak melakukan usaha
di bawah nama dan sistem pewaralaba.
4. Keuntungan
Waralaba
a. Bantuan
manajemen dan pemasaran
Terwaralaba biasanya
mempunyai kesempatan yang jauh lebih besar untuk berhasil karena ia mempunyai
produk yang telah mapan; bantuan dalam memilih toko dan promosi; dan bantuan
dalam semua tahap operasinya. Pewaralaba memberikan pelatihan intensif.
b. Kepemilikan
pribadi
Sebuah operasi waralaba
adalah tetap toko anda, dan anda menikmati sebanyak insentif dan laba seperti
pemilik tunggal lainnya. Anda masih merupakan asatan anda sendiri.
c. Nama
yang dikenal secara nasional
Dengan waralaba yang
telah mapan. Anda mendapat pengakuan dan dukungan instan dari sebuah kelompok
produk dengan pelanggan yang telah mapan diseluruh dunia.
d. Nasihat
dan bimbingan financial
Terwaralaba mendapat
bimbingan berharga serta nasihat secara berkala dari orang-orang yang mempunyai
keahlian dalam bidang ini.
e. Tingkat
kegagalan yang lebih rendah.
f. Menurut
sejarah, tingkat kegagalan untuk waralaba adalah lebih rendah dibandingkan
ventura bisnis lainnya. Sejumlah ahli berkata bahwa bisnis independen delapan
kali lebih sering dibandingkan bisnis waralaba.
5. Kerugian
Waralaba
a. Biaya
awal yang besar.
Sebagian besar waralaba
akan meminta biaya hanya untuk mendapat hak atas waralaba tersebut. Biaya untuk
waralaba dapat sangat bervariasi.
b. Laba
yang dibagi.
Pewaralaba acap kali
akan meminta bagian besar dari laba selain dari biaya awal atas suatu komisi
persentase berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta oleh
pewaralaba ini biasanya disebut sebagai royalti.
c. Pengaruh
ekor jasa
Apa yang terjadi dengan
waralaba anda jika sesama terwaralaba gagal? Sangat mungkin anda akan terpaksa
gulung tikar meskipun waralaba anda sendiri menguntugkan. Kondisi ini acap kali
disebut dengan pengaruh ekor jas.
C.
Multi
Level Marketing
1. Pengertian
MLM
Multilevel marketing
atau penjualan bertingkat atau juga disebut penjualan berjenjang ialah
sebuah usaha yang menggunakan system jaringan untuk memperluas jaringannya.
Setiap orang yang masuk disebut distributor. Mereka memperoleh
komisi untuk penjualan mereka sendiri dan juga menghasilkan komisi
bagi upliners yang merekrut mereka. Pada saatnya, mereka
menerima komisi dari setiap downliners yang mereka
rekrut. Semakin banyak downliners yang direkrut maka semakin banyak pula komisi
yang akan didapat.
2. Kelebihan
MLM Dibandingkan Usaha Lain
Berikut adalah beberapa
kelebihan dari MLM :
a. Pemutusan
rantai distribusi
Jalur distribusi MLM:
pabrik => supplier => distributor => konsumen. Setiap penambahan jalur
distribusi pasti menaikkan harga barang, karena adanya pengambilan keuntungan
dan biaya operasional yang dibebankan ke penjualan produk.
b. Personal
franchise
Anda membeli usaha baru
yang produk dan sistemnya sudah ada. Bedanya dengan waralaba, anda tidak perlu
biaya yang tinggi dan juga bias menawarkannya ke orang lain untuk menjadi
bagian dari jaringan anda.
c. Membangun
jaringan pemasaran tanpa batas dan biaya murah
Setiap anda mensposori
sesorang berarti Anda telah membuka satu cabang baru yang mandiri. Anda tidak
perlu mengeluarkan uang sepeser pun karena uang keanggotaan dibayar oleh orang
yang ingin bergabung. Anda juga berhak mensponsori ke mana saja Anda suka,
tanpa batasan
d. Penghematan
biaya iklan
Setiap distributor
adalah pengiklan, dan perusahaan akan diuntungkan oleh hal ini. Saat ini, biaya
iklan mengambil 1/3 dari total biaya operasional. Bisa Anda bayangkan, berapa
biaya yang telah dihemat oleh perusahaan.
e. Pemberian
kesempatan kepada semua orang untuk berbisnis mandiri
Dengan adanya konsep
MLM yang memberikan kebebasan kepada siapa saja untuk bisa memulai usaha
sendiri dengan modal kecil, tanpa risiko, dilatih dan tidak butuh tempat
khusus, limitasi ini telah berhasil dihilangkan. Ini adalah kabar gembira untuk
Anda yang bercita- cita memiliki usaha sendiri.
f. Mengurangi
biaya sales person
Konsep MLM yang setiap
distributornya secara langsung ataupun tidak langsung adalah sales person
sekaligus konsumen setia perusahaan. Jika dalam perusahaan itu terdapat
distributor yang hebat, biasanya merekalah yang melatih distributor di
bawahnya, dan perusahaan dibebaskan dari biaya pelatihan distributor. Namun,
ada beberapa perusahaan MLM yang sangat bagus dan bertanggung jawab yang juga
memiliki program untuk melatih distributor mereka. Distributor yang terpilih
diikutkan ke pelatihan kelas dunia, dengan tujuan supaya distributor tersebut
menjadi profesional dan berwawasan luas.
3. Keuntungan
Menjadi Seorang Distributor
a. Bisa
memulai bisnis dengan biaya rendah
b. Keuntungan
yang besar jika memenuhi target
c. Kesempatan
dilatih oleh orang yang berhasil dengan biaya rendah
d. Bisa
membangun jaringan sendiri tanpa batas
e. Mendapatkan passive
income dan kebebasan waktu.
f. Bebas dari masalah administrasi dan
operasional perusahaan
g. Bisa
mengembangkan mental dan kepemimpinan secara teori dan praktik